Menkokesra Buka Festival Danau Sentani 2014

Gubernur Papua Barat, Bram Ataruri dan Bupati Jayapura sedang melukis di kulit kayu di FDS

Acara pembukaan oleh Menkokesra ditandai dengan pemukulan palung dan pelepasan balon ke udara, yang disaksikan secara langsung oleh puluhan ribu pasang mata yang memadati bibir danau Sentani tempat berlangsungnya kegiatan.

Dalam sambutannya, Menkokesra mengatakan, FDS merupakan ajang tahunan, dan harus terus digelar, agar terus berkelanjutan di kemudian harinya.

“Kami menyambut gembira penyelengaraan Festival Danau Sentani. Ini sekaligus menjadi salah satu upaya untuk turut berupaya memelihara, menjaga dan melestarikan warisan seni dan budaya Indonesia yang ada di daerah Papua,” katanya.

“Muda-mudahan saja dengan semakin rutin acara regular yang diselengarakan, tentu semakin hari banyak menghadirkan sodara-sodara kita dari manca Negara, dan saya juga berharap pada suatu saat, tidak lama lagi ada penerbangan internasional langsung ke Jayapura ini.” ungkap Agung Laksono.

Alumnus Universitas Kristen Indonesia Jakarta ini menambahkan, pemerintah pusat tentu akan terus memberikan dukungan, dan mensupport semua kegiatan dan acara kebudayaan yang digelar di tanah Papua, dan daerah lain di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Jayapura, Mathius Awitouw dalam sambutannya memberikan apresiasi atas panitia penyelenggara sehingga acara FDS tahun 2014 dapat kembali digelar.

“Tujuan FDS sendiri agar kita dapat melestarikan seni dan budaya masyarakat adat Sentani, dan Papua secara menyeluruh,” tegasnya.

Menurut Awitouw, FDS akan digelar selama empat hari kedepan, atau sejak 19-23 Juni 2014. Ribuan wisatawan asing, maupun nasional dikabarkan akan datang turut menyaksikan ajang seni dan budaya yang digelar tiap tahunnya.

FDS tahun ini mengusung thema “BudayaKu, HidupKu (My Culture is My Life)”, dengan ikon Festival Danau Sentani (FDS) ke-VII Tahun 2014 adalah tambur, yang merupakan alat musik tradisional suku Sentani, Papua.

Sumber :
www.suarapapua.com