Disperindag Latih Keterampilan Warga
Sebagian masyarakat mungkin tidak menyangka limbah batang pisang dapat dijadikan barang yang berguna dan bermanfaat untuk mendapatkan penghasilan. Limbah batang pisang ini dibuat berbagai aneka kerajinan tangan.
Pohon pisang yang tidak sulit ditemui di wilayah Kota Pontianak bahkan tanaman ini biasa tumbuh subur di pekarangan warga hingga di Jalan.
Selain buah,daun dan jantungnya yang dimanfaatkan, warga dapat menjadikan batang pisang tersebut kerajinan yang unik dan hal ini dilakukan dalam pelatihan kerajinan dari limbah batang pisang di Kantor Kelurahan Akcaya Kecamatan Pontianak Selatan, Rabu (12/11/2014).
Kegiatan yang digelar mulai 11-13 November 2014 diikuti sebanyak 25 orang peserta terdiri dari ibu rumah tangga hingga remaja di lingkungan Kelurahan Akcaya.
Bambang Haryono, Instruktur dari Unit Pelatihan Disperindag Provinsi Kalbar menyatakan, dari limbah batang pisang, dapat disulap menjadi aneka kerajinan yang unik.
“Seperti kotak tisu, kotak bingkisan, kotak hantaran, dompet, figura hingga sandal dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Sebagai Instruktur, Bambang hanya mentransfer ilmu kepada warga dan selebihnya diserahkan kepada peserta untuk berkreasi menjadikan keterampilan tersebut bermanfaat.
Ia menjelaskan batang yang bagus untuk kerajinan tangan yakni jenis pisang nipah terutama yang tua yang memiliki tinggi pelepah bisa mencapai 3 meter. Sementara proses pengelolaan sendiri masih dengan tradisional seperti cara pengeringan dengan cara dijemur selama 2 hari, dengan jarak antara objek yang dijemur dengan permukaan tanah kira-kira 50 cm, atau tidak boleh berdekatan dengan tanah.
“Saat batang pisang tersebut tidak terlalu kering dan berjamur maka jelas tidak bisa digunakan,” katanya.
Ia menambahkan, bagian tersulit dalam membuat kerajinan dari batang pisang yaitu proses penyelesaian dan proses pewarnaan, yang membutuhkan kecekatan dari perajin.
“Ini perlu ketelitian agar hasilnya lebih baik dan tentunya akan bernilai jual tinggi,” ujarnya.
Seorang peserta pelatihan, Mardiana (47), warga setempat mengaku senang dan menyambut baik dilakukannya pelatihan keterampilan.
Menurutnya, pelatihan tersebut memberikan keterampilan baru dalam membuat kerjaninan tangan. “Saya sudah banyak membuat berbagai kerajinan tetapi untuk pembuatan kerajinan dari limbah batang pohon pisang ini baru kali ini saya dapatkan pelatihannya,” ujarnya.
Ia mengakui, setelah pelatihan ini, dapat membuat sejumlah perpaduan kerajinan dari keterampilan yang ia miliki, seperti membuat bunga telur atau pokok telok dari limbah batang pisang.
Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kota Pontianak, Gusti Umri mengharapkan pelatihan yang dilakukan ttersebut dapat meningkatkan kualitas dari limbah yang ada menjadi sebuah kerajinan tangan yang menarik, inovatif serta bernilai jual.
“Kebanyakan masyarakat belum mengetahui dan mengoptimalkan pohon pisang secara keseluruhan dan hanya memanfaatkan bagian tertentu dari pisang seperti daun dan buahnya,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, pada kegiatan pelatihan yang merupakan realisasi Musrembang 2013 yang dituangkan melalui pembinaan dan pelatihan aneka kerajinan dari limbah batang pisang ini, pihaknya optimis dapat menumbuhkembangkan industri kreatif khususnya di Kecamatan Pontianak Selatan.
“Kami tidak hanya memberikan pelatihan namun juga siap membantu memasarkan produk yang dihasilkan oleh peserta yang tentunya memenuhi syarat untuk dipamerkan di outlet Dekranasda Kota Pontianak,” jelasnya
Sumber :
www.beritakalimantan.co
0 Response to "Sulap Limbah Batang Pisang Jadi Bernilai Rupiah"
Post a Comment